Header Ads

Pemkab Pandeglang Sosialisasi Mitigasi Bencana, Irna: Aparatur Desa Harus Sigap Menghadapi Bencana


Sumber : Instagram kominfo Pemkab Pandeglang (3/1)

Pandeglang, DM6News - Pemkab Pandeglang lakukan sosialisasi mitigasi bencana bagi aparatur desa terdampak tsunami yang dilakukan pada hari Rabu (2/1) di Shelter Tsunami Labuan. Irna Narulita Bupati Pandeglang mengataka Kabupaten Pandeglang berada di zona yang rawan bencana, oleh sebab itu mitigasi bencana itu sangat penting bagi perangkat desa dan masyarakat,

"Kita harus siap siaga, karena tinggal di Ring Of Fire (Cincin Api) , kita tidak dapat memprediksi sampai kapan keadaan ini dan kapan bencana itu datang. Yang perlu kita siapkan melatih, memahami apabila akan terjadinya bencana," kata Bupati Pandeglang pada acara sosialisasi mitigasi bencana bagi aparatur desa terdampak tsunami dilansir dari Instagram pemkab Pandeglang yang diunggah pada  hari Kamis (3/1), .

Menurut Bupati, walaupun saat ini Early Warning Sistem (EWS) telah dipasang di wilayah teluk, namun, itu saja tidak cukup karena radius daya jangkau peringatan itu hanya 2 Km, "Jika kita tidak berbuat apa-apa tentu sungguh naif, jadi hidupkan kembali kentongan yang berada ditempat ronda untuk saling mengingatkan warga, buat bunyi atau suara yang disepakati bahwa itu adanya bencana," Katanya.

BACA JUGA: AWALI TAHUN 2019 DENGAN TEBAR PESAN BEBAS KEBENCIAN


Masih kata Irna walaupun saat ini radiusnya sudah diturunkan dari 1 Km menjadi 500 meter, tetap harus waspada, "Ini harus diantisipasi bersama, boleh braktivitas asal terus waspada. Anak-anak dan manula tidak boleh beraktivitas di dekat bibir pantai karena khawatir tidak dapat mengantisipasi," ujarnya.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini dari Badan Negara Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra Kasubid Peringatan Dini mengatakan, status anak gunung anak krakatau saat ini menunjukan penurunan aktivitas, hal ini kata Bambang, sesuai yang disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait penurunan status dari 1 Km menjadi 500 meter dari bibir pantai, "Ketika erupsi menurun, tentu akan diturunkan statusnya, berdasarkan informasi dari lembaga tetkait termasuk BMKG, bahwa yang mengakibatkan tsunami ini berasal dari jatuhan dinding sebelah barat daya gunung hingga 1/3 gunung. Dari ketinggian 338 meter, sekarang tinggal 110 meter, memang ancamannya sudah berkurang dari sisi longsorannya namun tetap perlu diantisipasi, " katanya.

Menurutnya, mitigasi ini wajib dilakukan, kata Bambang, pemahaman terkait kesiap siagaan bencana harus diberikan agar

No comments