Header Ads

Dampak Tsunami Selat Sunda 43 Orang meninggal, 584 luka-luka dan 2 orang hilang

Kondisi Anyer pada pukul 07.00 WIB

Banten, DM6News – Tsunami yang melanda pantai Anyer-Lampung Sabtu malam  (22/12) sekitar 20.27 WIB memberikan duka terdalam, karena pada tsunami tersebut menuai korban, dalam data sementara yang didapatkan oleh BNPB pada hari ini Minggu (23/12) terdapat 43 orang meninggal dunia, 584 luka-luka dan 2 orang dinyatakan hilang.

Data tersebut disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter resminya, “ Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berar, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.” Lanjut cuitannya.

Sutopo juga menjelaskan bahwa fenomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. “ Fenomena tersebut sangat langka, soalnya letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigakan. Tidak ada gempa yang memicu tsunami saat itu. Itulah sulitnya menentukan penyebab tsunami di awal kejadian.” Jelasnya.

Selain itu dampak tsunami juga mengakibatkan terputusnya jalan di wilayah Cinangka, Anyer Kabupaten Serang hal ini disampaikan oleh Kabasarnas Banten melalui Radio Elshinta, “untuk sementara diwilayah Cinangka ini sempat terputus. Untuk saat ini pun kita menyisiri melalui Pandeglang Kota sampai dengan Carita. “ Jelasnya.

Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami. Di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat. Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang pantai seperti pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Panimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang.

No comments